PEKANBARU (MR) – Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan kelulusan 100 persen sebelum ujian Sertifikasi Pilot Drone, Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) terlebih dahulu melaksanakan Coaching dan Latihan bersama Instruktur dari APDI Pusat dan APDI Regional Riau di Stadion Kaharuddin Nasution (Rumbai).
Ketua APDI Regional Riau Harri Wibowo kepada monitorriau.com menjelaskan kegiatan Sertifikasi sudah dimulai pada Sabtu (hari ini,red) dan pada Minggu (besoknya) langsung dilaksanakan ujian teori dan praktek.
“Hari ini kita laksanakan coaching dan latihan langsung bersama instruktur dari APDI Pusat. Sebelumnya pada Jum’at juga sudah dilaksanakan latihan bersama Asisten Instruktur dari APDI Regional Riau dan Kepulauan Riau,” ujar Arpes sapaan akrab Ketua APDI Regional Riau.
Ditambahkan Arpes, total peserta yang mengikuti Sertifikasi Pilot Drone sebanyak 20 orang. Dengan rincian 7 peserta mengambil Advance dan 13 peserta mengambil Basic.
“Untuk peserta kebanyakan dari daerah yang ada di Riau seperti Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis,Pelelawan, dan Rokan Hilir.
Sementara, Person In Charge (PIC) yakni Samuel Edyson dari APDI Regional Kepulauan Riau (Kepri) menerangkan tentang Pre-Flight Planning Procedures. Aktivitas Pre-Flight merupakan tugas seorang Pilot Sistem Pesawat Udara Kecil Tanpa Awak (SPUKTA) sebelum dimulainya operasi penerbangan.
“Aktivitasnya meliputi inspeksi pesawat, penilaian lokasi operasi, memberi pengarahan kepada anggota kru yang terlibat dalam operasi, dan pemeriksaan peralatan. Semua operasi penerbangan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan CASR Part 107, peraturan lokal lainnya, dan manual operator untuk pesawat yang bersangkutan,” terangnya.
Sedangkan Instruktur Herry Tjiang dan Hafiz M dari APDI Pusat menambahkan agar seluruh peserta percaya diri dengan kemampuan dan SPUKTA (drone) yang dimilikinya. Namun, tetap harus memiliki ilmu dan pengetahuan dasar tentang bagaiamana sebaiknya mengoperasikan drone.
“Ada beberapa hal yang membuat peserta tidak lulus sertifikasi. Diantaranya, peserta sama sekali belum pernah menerbangkan drone, tidak mengenal drone yang dimilikinya dan tidak memahami Pre-Flight Cek,” beber Herry.
“Pre-Flight Cek itu merupakan bagian dari Safety Flight. Terbang aman, bertanggung jawab dan bermartabat. Terbang itu pilihan, landing itu kewajiban,” imbuh Hafiz.
Pantauan dilapangan, Coaching dan Latihan yang dimulai dari pagi hingga sore berlangsung dengan aman, tertib dan lancar.
Sumber: https://monitorriau.com/news/detail/22636/jelang-ujian-sertifikasi-pilot-drone-apdi-laksanakan-coaching-dan-latihan-bersama